Hati-hati, Dampak Buruk Perjodohan yang Tidak Berhasil
Sumber: Kita Muda

Single / 5 March 2013

Kalangan Sendiri

Hati-hati, Dampak Buruk Perjodohan yang Tidak Berhasil

Contasia Christie Official Writer
465

Pernikahan adalah sebuah hal yang sakral yang menjadi awal dari sebuah hubungan yang berlangsung seumur hidup. Namun dewasa ini banyak kasus di mana pernikahan digunakan sebagai alat, baik untuk menaikkan status sosial ekonomi, menyenangkan pihak-pihak tertentu, bahkan demi kepentingan politik dan bisnis.

Pada beberapa kasus, sahabat-sahabat yang masih single memutuskan untuk menerima perjodohan karena mereka masih belum juga menemukan cinta mereka di usia yang sudah dianggap matang. Namun, ada baiknya sebelum memutuskan untuk menjalani sebuah perjodohan, pelajarilah dulu dampak-dampak negatif yang bisa timbul pada perjodohan yang tidak berhasil

#1 Hubungan Tanpa Cinta

Seperti yang Anda tahu, pasangan yang menikah karena dijodohkan telah melewatkan sebuah alasan penting yang melandasi sebuah hubungan: Cinta. Memang, banyak yang memberikan argumen bahwa cinta dapat dibangun seiring waktu berjalan, sesuai dengan pepatah jawa yang mengatakan, “witing tresna jalaran saka kulina”. Namun persentase kemungkinan terbangunnya cinta atau tidak adalah 50-50. Apakah Anda mau menjalani sebuah pernikahan di mana 50% kemungkinannya adalah Anda akan terjebak bersama seseorang yang tidak Anda cintai seumur hidup Anda? Pada umumnya, pasangan yang menikah karena cinta memiliki rasa cinta mereka sebagai salah faktor terbesar untuk menghadapi konflik-konflik pernikahan. Namun ketika Anda tidak memilikinya, apakah yang akan menjadi alasan terbesar Anda untuk tetap setia pada pasangan Anda ketika berbagai konflik berkelanjutan menghampiri?

#2 Hilangnya Semangat Hidup

Tidak adanya cinta dalam hidup dapat menyebabkan seseorang kehilangan semangat untuk menjalani kehidupannya. Apalagi ketika berbagai konflik mulai berdatangan: keburukan pasangan yang tidak bisa diperbaiki, perekonomian yang sulit, keluarga pasangan yang tidak suportif, lingkungan masyarakat yang tidak ramah, dan berbagai masalah lainnya dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih temperamental, malas, dengki, kehilangan semangat untuk berpikir positif.

#3 Kurangnya Kepedulian Terhadap Keluarga

Ketika pernikahan dimulai dengan rasa terpaksa, seseorang dapat kehilangan minat untuk peduli terhadap keluarganya karena ia merasa terjebak dalam situasi yang tidak dia inginkan. Hal ini dapat berlanjut pada ketidakpedulian pada pasangan dan bahkan anak-anak.

#4 Memungkinkan Terjadinya Perselingkuhan

Bayangkan saja ketika Anda merasa terjebak bersama seseorang yang tidak Anda cintai, kemudian Anda menemukan seseorang yang lebih menarik hati Anda. Kasus seperti ini sering terjadi dalam pernikahan yang terjadi karena perjodohan. Beberapa pasangan dapat melewatinya dengan saling memaafkan satu sama lain, namun tidak banyak juga yang tidak bisa menerima kesalahan masing-masing, kemudian bercerai.

#5 Keluarga yang Tidak Sehat

Perjodohan yang tidak berhasil akan melahirkan keluarga yang tidak sehat dan tidak harmonis. Beberapa dari keluarga tersebut memiliki kemungkinan untuk mengambil jalan perceraian, namun ketika perceraian bukanlah sebuah pilihan bagi mereka, kelangsungan kehidupan keluarga akan berjalan pahit karena tidak ada rasa cinta dari suami dan istri. Hal ini juga dapat berdampak tidak sehat langsung pada anak-anak, karena mereka tumbuh dalam keluarga tanpa cinta.

Perlu diketahui bahwa tidak semua perjodohan pasti berakhir dengan buruk. Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa kemungkinannya adalah 50-50. Beberapa pasangan yang dijodohkan dapat berhasil berkompromi dengan keadaan mereka dan akhirnya saling mencintai satu sama lain, namun kenyataan bahwa ketidakberhasilan sebuah perjodohan yang dapat menimbulkan dampak fatal tidak bisa diabaikan begitu saja.

Sumber : organisasi.org / Zee
Halaman :
1

Ikuti Kami